Mesin bubut merupakan salah satu peralatan vital dalam dunia industri manufaktur yang digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara memotong atau menyayat. Dimensi mesin bubut umumnya dinyatakan dalam diameter benda kerja yang dapat dikerjakan, misalnya mesin bubut 400 mm berarti dapat mengerjakan benda kerja hingga diameter tersebut.
Seiring perkembangan teknologi, mesin bubut telah mengalami berbagai evolusi dari sistem manual hingga otomatis berbasis komputer. Dalam industri modern, terdapat beragam jenis mesin bubut yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan produksi yang berbeda-beda. Berikut adalah 7 jenis mesin bubut yang umum digunakan dalam industri berdasarkan sistem kerjanya.
1. Mesin Bubut Manual (Conventional Lathe Machine)
Mesin bubut manual merupakan jenis mesin bubut yang paling dasar dan banyak digunakan di bengkel-bengkel kecil. Dalam pengoperasiannya, semua gerakan dan pengaturan dilakukan oleh operator secara langsung tanpa bantuan sistem komputer.
Mesin ini sangat cocok untuk pekerjaan custom dan produksi skala kecil karena fleksibilitasnya yang tinggi. Meskipun harganya lebih terjangkau dan mudah dalam perawatan, mesin bubut manual memiliki keterbatasan dalam hal presisi dan sangat bergantung pada keahlian operator.
Baca Juga : Jenis – Jenis Mesin Frais / Milling dan Fungsinya
2. Mesin Bubut CNC (Computer Numerical Control)
Mesin bubut CNC merupakan evolusi modern dari mesin bubut konvensional yang menggunakan sistem komputer untuk mengontrol setiap gerakan. Sistem ini diprogram menggunakan kode numerik khusus yang memungkinkan pengerjaan yang sangat presisi dan konsisten.
Dilengkapi dengan tool magazine otomatis, mesin ini mampu mengerjakan bentuk-bentuk kompleks dengan tingkat akurasi tinggi. Meski membutuhkan investasi yang besar dan operator terlatih untuk pemrograman, mesin CNC menjadi pilihan utama untuk produksi massal yang membutuhkan konsistensi tinggi.
3. Mesin Bubut Turret
Mesin bubut turret hadir dengan inovasi berupa kepala turret yang dapat menyimpan beberapa alat potong sekaligus. Kemampuan mengganti alat potong secara cepat membuat mesin ini sangat efisien untuk produksi komponen berulang. Meskipun membutuhkan waktu setup yang lebih lama di awal, mesin ini sangat menguntungkan untuk produksi massal karena dapat mengurangi waktu pergantian alat secara signifikan.
4. Mesin Bubut Center
Dalam dunia manufaktur, mesin bubut center memiliki peran khusus untuk mengerjakan benda kerja yang membutuhkan tingkat kelurusan tinggi. Mesin ini dirancang khusus untuk mengerjakan benda kerja antara dua center, membuatnya ideal untuk pembuatan poros dan komponen silindris panjang.
Hasil pengerjaan yang sangat lurus dan presisi menjadi keunggulan utama, meskipun penggunaannya terbatas pada bentuk-bentuk tertentu.
5. Mesin Bubut Facing
Spesialisasi dalam pengerjaan muka atau facing menjadi fokus utama mesin bubut jenis ini. Sangat cocok untuk membuat komponen berbentuk piringan seperti flange atau pengerjaan permukaan datar lainnya. Meski memiliki fungsi yang terbatas, mesin ini menghasilkan tingkat kerataan dan presisi yang sangat baik untuk pekerjaan facing.
6. Mesin Bubut Vertical
Berbeda dengan mesin bubut konvensional, mesin bubut vertical memiliki spindel utama yang berorientasi vertikal. Desain ini sangat menguntungkan untuk pengerjaan benda kerja besar dan berat, seperti dalam industri berat atau pembuatan roda kereta. Proses loading dan unloading benda kerja menjadi lebih mudah, meskipun membutuhkan ruang yang tinggi untuk penempatannya.
7. Mesin Bubut Swiss-Type
Di ranah komponen presisi berukuran kecil, mesin bubut Swiss-Type menjadi pilihan utama. Menggunakan guide bushing khusus, mesin ini mampu menghasilkan komponen dengan tingkat presisi sangat tinggi. Sangat populer dalam industri jam, komponen elektronik, dan peralatan medis. Meskipun terbatas pada pengerjaan benda kerja kecil, tingkat presisi yang dihasilkan sulit ditandingi oleh jenis mesin bubut lainnya.
Kesimpulan
Dalam memilih mesin bubut untuk keperluan industri, berbagai faktor perlu dipertimbangkan secara matang. Mulai dari jenis produk yang akan dibuat, volume produksi, tingkat presisi yang dibutuhkan, hingga ketersediaan budget dan operator terampil. Setiap jenis mesin bubut memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing yang bila dipilih dengan tepat, akan mengoptimalkan proses produksi dan menghasilkan produk berkualitas sesuai kebutuhan industri.
